A. PENDAHULUAN
Pada awalnya klor ditemukan pada tahun 1774 oleh Scheele, yang awalnya disangka oksigen. Tetapi diberi nama Klor pada tahun 1810 ole Davy yang bersikeras bahwa zat ini adalah sebuah unsur. Saat di temukan Klor bersenyawa terutama dengan natrium sebagai garam (NaCl), karnalit dan silfit.
Sifat Klor sendiri yaitu termasuk unsur halogen (pembentuk garam) dan diperoleh dari garam klorida dengan mereaksikan zat oksidator atau lebih sering dengan proses elektrolisis. Merupakan gas berwarna kuning kehijauan.
Yang akan kita bahas yaitu pembelajaran tentang Industri klor dan alkali. Dapat membantu kita dalam proses pemahaman tentang proses-proses di industri klor dan alkali.
Natrium hidroksida merupakan nama lain dari caustic soda, coustic soda biasa diproduksi secara komersial melalui dua metode dasar yaitu sel elektrolisis dan proses kimia. Kebanyakan produk soda kaustik dihasilkan dari sel elektrolitik. Bahan baku proses pembuatan caustic soda adalah garam, air, dan listrik. Soda kaustik atau soda api atau natrium hidroksida sering digunakan di industri deterjen sebagai penambah sifat alkalinitas karena sifatnya yang basa kuat. Produksi soda kaustik dengan cara elektrolitik sudah dikenal pada abad ke delapan belas, tetapi barulah pada tahun 1890 soda kaustik diproduksi dengan cara lain. Sampai beberapa tahun sebelum perang dunia I, kuantitas soda kaustik yang dihasilkan sebagai koproduk klordari proses elektrolitik sudah boleh dikatakan dapat diabaikan bila dibanding dengan yang dibuat dari soda abu dengan kaustisasi gamping.
Elektrolisis merupakan proses kimia yang mengubah energi listrik menjadi energi kimia. Komponen yang terpenting dari proses elektrolisis ini adalah elektrode dan larutan elektrolit.
Elektroda yang digunakan dalam proses elektolisis dapat digolongkan menjadi dua, yaitu:
2. Elektroda aktif, seperti seng (Zn), tembaga (Cu), dan perak (Ag).
Elektrolitnya dapat berupa larutan berupa asam, basa, atau garam, dapat pula leburan garam halida atau leburan oksida. Kombinasi antara larutan elektrolit dan elektrode menghasilkan tiga kategori penting elektrolisis, yaitu:
- Elektrolisis larutan dengan elektrode inert
- Elektrolisis larutan dengan elektrode aktif
- Elektrolisis leburan dengan elektrode inert
Pada elektrolisis, katode merupakan kutub negatif dan anode merupakan kutub positif. Pada katode akan terjadi reaksi reduksi dan pada anode terjadi reaksi oksidasi.
Elektrolisis berperan penting dalam industri manufaktur danpemurnian zat kimia. Beberapa zat kimia yang dapat diperoleh dengan proses elektrolisis adalah natrium, kalsium, magnesium, aluminium, tembaga, seng, perak, hidrogen, klor, fluor, natrium hidroksida, kalium dikromat, dan kalium permanganat.
Salah satu proses elektrolisis yang penting untuk keperluan komersial adalah elektrolisis larutan natrium klorida. Proses elektrolisis larutan natrium klorida disebut proses klor-alkali. Elektrolisis larutan NaCl menghasilkan natrium hidroksida di katode dan gas klor di anode. Reaksi secara keseluruhan sebagai berikut.
2 Na+(aq) + 2 Cl–(aq) à 2 Na+(aq) + 2OH–(aq) + H2(g) + Cl2(g)
link :
Ya, sudah bagus. Mana tampilan lainnya?
BalasHapuskalo kopas dipindah ke word dulu dik, terus pojok kanan bawah yang ada tanda hitam diklik. Pilih text. setelah itu diedit. jangan lupa sumbernya dicantumkan pada daftar pustaka.
BalasHapus