Selasa, 27 November 2012

B. SIFAT ZAT

Ø    BAHAN BAKU
·         Natrium klorida (NaCl)
·         Natrium karbonat (Na2CO3)
·         Air
Ø  BAHAN BAKU SAMPING
·         Asam Sulfat (H2SO4)
·         Mercury (Hg)
·         Hidrogen (H2)
Ø     SIFAT
Ø  Bahan Baku
1.     Natrium klorida
Sifat fisik Natrium Klorida (NaCl):
 - Rumus molekul                             : NaCl
 - Berat molekul                                                : 58,45 gr/mol
 - Titik lebur, 1 atm                           : 800,4 ⁰C
 - Titik didih, 1 atm                            : 1413 ⁰C
- Densitas                                            : 1,13 gr/ml
- Kapasitas panas (25°C)                                : 1,8063 cal/mol ⁰C
- Kelarutan                                          : 35,7 gr/ 100 gr H2O
- Tekanan uap, 1 atm                      : 1465 ⁰C
- Panas penguapan, 1 atm            : 40.810 cal/mol
Sifat kimia Natrium Klorida (NaCl):
Dengan perak nitrat membentuk endapan perak klorida
NaCl + AgNO3 → NaNO3 + AgCl

2.   Natrium karbonat (Na2CO3)
Sifat fisik natrium karbonat (Na2CO3):
− Rumus molekul                             : Na2CO3
− Berat molekul                                : 106 gr/mol       
− Titik lebur, 1 atm                           : 8510 ⁰C
− Kelarutan                                         : 7,1 g/100 g H2O
− Densitas,                                          : 2,533 gr/ ml
− Panas spesifik, 30 ⁰C                    : 0,89 cal/ mol
− Panas penguapan                         : 7.000 cal/ mol
− Kapasitas panas, 25 ⁰C                : 4,3350 cal/mol ⁰C
Sifat kimia Natrium Karbonat (Na2CO3):
CO2 murni dapat diperoleh dari melakukan pemanasan natrium bikarbonat pada persamaan berikut:

                                              2 NaHCO3            Na2CO3 + CO2  +  H2O     

3.       Air (H2O)
Sifat fisik Air (H2O):
- Rumus molekul                                              : H2O
- Berat molekul                                                 : 18,0153 gr/mol
- Titik lebur, 1 atm                                            :  0⁰C
- Titik didih, 1 atm                                             : 100 ⁰C
 - Densitas                                                           :0.998 g/cm³ (cairan pada 20 °C)
              0.92 g/cm³ (padatan) gr/ml
- Kapasitas panas (25°C)                                                : 4184 cal/mol ⁰C
- Entalpi pembentukan standar                  : –286.0 kJ/mol (cairan)
 –242.0 kJ/mol (gas)
- Panas Penguapan                                          : 2258.6 J/g or 40.7 kJ/mol
Sifat kimia Air (H2O):
Elektrolisis air
Reaksi keseluruhan yang setara dari elektrolisis air dapat dituliskan sebagai berikut.
2 H2O (l)      2 H2 (g)  + O2 (g)
Kelarutan (Solvasi)
Air adalah pelarut yang kuat, melarutkan banyak jenis zat kimia.
Ø Bahan Baku samping
1.       Asam Sulfat (H2SO4)
Sifat Fisika  Asam Sulfat  (H2SO4)
- Rumus molekul              : H2SO4
- Berat molekul                                 : 98,08 gr/mol
- Densitas                            : 1,84 gr/ml
- Asam sulfat berupa cairan bening, tak berwarna, dan  tak berbau
Sifat kimia Asam Sulfat (H2SO4)
Reaksi dengan air
H2SO4 + H2O → H3O+ + HSO4-
HSO4- + H2O → H3O+ + SO42-

2.       Mercury (Hg)
Sifat Fisika  Raksa  (Hg)
- Rumus molekul : Hg
- Berat molekul :  200.59 gr/mol
- Titik lebur, 1 atm : 234.32 K
- Titik didih, 1 atm : 629.88 K
- Densitas : 13.534    gr/ml
- Kapasitas panas (25°C) : 27.983 J·mol−1·K−1
- Berwarna keperakkan dan berupa fase liquid
Sifat kimia Raksa  (Hg)
Raksa banyak digunakan sebagai bahan amalgam gigi, termometer, barometer, dan peralatan ilmiah lain.
3.       Hidrogen (H2)
Sifat Fisika  Hidrogen  (H2)
- Rumus molekul : H2
- Berat molekul : 1,00794  gr/mol
- Titik lebur, 1 atm : 14,01  K
- Titik didih, 1 atm : 20,28  K
- Densitas : 0,08988  gr/ml
- Kapasitas panas (25°C) : 28,836 J·mol−1·K−1
- Tak berwarna, dan berupa fase gas
Sifat kimia Hidrogen (H2)
Hidrogen terbakar menurut persamaan kimia:
H2(g) + O2(g) → 2 H2O(l) + 572  kJ (286 kJ/mol)

Ø Produk
1.       Natrium hidroksida (NaOH)
Sifat fisik Natrium hidroksida (NaOH)
- Berbentuk putih padat dan tersedia dalam bentuk pelet, serpihan, butiran ataupun larutan jenuh 50%.
- Bersifat lembab cair
- Sangat larut dalam air dan akan melepaskan panas ketika dilarutkan.
- Titik leleh 318 °C
- Titik didih 1390 °C.
- NaOH membentuk basa kuat bila dilarutkan dalam air
-  Densitas NaOH adalah 2,1 gr/ml
-  Senyawa ini sangat mudah terionisasi membentuk ion natrium dan hidroksida
Sifat kimia Natrium hidroksida (NaOH)
Dengan larutan natrium hidroksida, (HCl) asam klorida dinetralkan dimana akan terbentuk garam dan air 
 NaOH + HCl    →    NaCl + H2O

2.         Klor (Cl2 )
Sifat Fisika  Klor  (Cl2)
-Rumus molekul               : Cl2
-Berat molekul                  :   gr/mol
-Titik lebur, 1 atm             : 171,6  K
-Titik didih, 1 atm              : 239,11 K
-Densitas                             : 3,2  gr/ml
-Kapasitas panas (25°C)                 : 33,949 J·mol−1·K−1
- berwarna kijau kekuningan, dan berupa fase gas.
Daftar pustaka :

A. PENDAHULUAN


A.    PENDAHULUAN

Pada awalnya klor ditemukan pada tahun 1774 oleh Scheele, yang awalnya disangka oksigen. Tetapi diberi nama Klor pada tahun 1810 ole Davy yang bersikeras bahwa zat ini adalah sebuah unsur. Saat di temukan Klor bersenyawa terutama dengan natrium sebagai garam (NaCl), karnalit dan silfit.
Sifat Klor sendiri yaitu termasuk unsur halogen (pembentuk garam) dan diperoleh dari garam klorida dengan mereaksikan zat oksidator atau lebih sering dengan proses elektrolisis. Merupakan gas berwarna kuning kehijauan.
Yang akan kita bahas yaitu pembelajaran tentang Industri klor dan alkali. Dapat membantu kita dalam proses pemahaman tentang proses-proses di industri klor dan alkali.

Natrium hidroksida merupakan nama lain dari caustic soda, coustic soda biasa diproduksi secara komersial melalui dua metode dasar yaitu sel elektrolisis dan proses kimia. Kebanyakan produk soda kaustik dihasilkan dari sel elektrolitik. Bahan baku proses pembuatan caustic soda adalah garam, air, dan listrik. Soda kaustik atau soda api atau natrium hidroksida sering digunakan di industri deterjen sebagai penambah sifat alkalinitas karena sifatnya yang basa kuat. Produksi soda kaustik dengan cara elektrolitik sudah dikenal pada abad ke delapan belas, tetapi barulah pada tahun 1890 soda kaustik diproduksi dengan cara lain. Sampai beberapa tahun sebelum perang dunia I, kuantitas soda kaustik yang dihasilkan sebagai koproduk klordari proses elektrolitik sudah boleh dikatakan dapat diabaikan bila dibanding dengan yang dibuat dari soda abu dengan kaustisasi gamping.
                Elektrolisis merupakan proses kimia yang mengubah energi listrik menjadi energi kimia. Komponen yang terpenting dari proses elektrolisis ini adalah elektrode dan larutan elektrolit.
Elektroda yang digunakan dalam proses elektolisis dapat digolongkan menjadi dua, yaitu:
*       1. Elektroda inert, seperti kalsium (Ca), potasium, grafit (C), Platina (Pt), dan emas (Au).
*       2. Elektroda aktif, seperti seng (Zn), tembaga (Cu), dan perak (Ag).
                Elektrolitnya dapat berupa larutan berupa asam, basa, atau garam, dapat pula leburan garam halida atau leburan oksida. Kombinasi antara larutan elektrolit dan elektrode menghasilkan tiga kategori penting elektrolisis, yaitu:
  1. Elektrolisis larutan dengan elektrode inert
  2. Elektrolisis larutan dengan elektrode aktif
  3. Elektrolisis leburan dengan elektrode inert
                Pada elektrolisis, katode merupakan kutub negatif dan anode merupakan kutub positif. Pada katode akan terjadi reaksi reduksi dan pada anode terjadi reaksi oksidasi.
                Elektrolisis berperan penting dalam industri manufaktur danpemurnian zat kimia. Beberapa zat kimia yang dapat diperoleh dengan proses elektrolisis adalah natrium, kalsium, magnesium, aluminium, tembaga, seng, perak, hidrogen, klor, fluor, natrium hidroksida, kalium dikromat, dan kalium permanganat.
                Salah satu proses elektrolisis yang penting untuk keperluan komersial adalah elektrolisis larutan natrium klorida. Proses elektrolisis larutan natrium klorida disebut proses klor-alkali. Elektrolisis larutan NaCl menghasilkan natrium hidroksida di katode dan gas klor di anode. Reaksi secara keseluruhan sebagai berikut.
2 Na+(aq) + 2 Cl(aq)  à  2 Na+(aq) + 2OH(aq) + H2(g) + Cl2(g)

link :